mangrove
09.25
Unknown
3 Comments
09.25 Unknown 3 Comments
Wisata Surabaya : Mangrove Wonorejo
Jika masih ingat pelajaran sewaktu sekolah, Mangrove merupakan hutan
bakau. Pohon-pohon bakau ini tumbuh dan ditanam disekitar pantai yang
berfungsi untuk menahan erosi agar tidak terjadi abrasi. Dengan adanya
tanaman bakau ini bisa menghambat derasnya air laut yang menuju daratan
sehingga dapat mencegah bencana alam. Tepuk tangan dulu yah, karena saya
masih ingat pelajaran sekolah saya yang sudah ratusan tahun hihihi
Akhir-akhir ini wisata mangrove lagi booming banget loh. Di Indonesia wisata mangrove yang paling terkenal adalah Wisata Alam Pantai Indah Kapuk Jakarta dan Nusa Penida Bali. Kedua mangrove ini gaungnya juga sudah terkenal sampai wisatawan asing.
Nah, karena belum berkesempatan ke Mangrove Jakarta dan Bali, di Surabaya pun yang merupakan kota tinggal saya ternyata ada Wisata Mangrove. Parahnya meski dekat dengan rumah, saya baru mengetahuinya baru-baru ini.
Mumpung si Naira lagi liburan sekolah sekalian saya memperkenalkan Wisata Mangrove, biar dia bisa belajar tentang alam dan nggak hanya tahu tentang mall ajakayak emaknya ini hehehe.
Akhir-akhir ini wisata mangrove lagi booming banget loh. Di Indonesia wisata mangrove yang paling terkenal adalah Wisata Alam Pantai Indah Kapuk Jakarta dan Nusa Penida Bali. Kedua mangrove ini gaungnya juga sudah terkenal sampai wisatawan asing.
Nah, karena belum berkesempatan ke Mangrove Jakarta dan Bali, di Surabaya pun yang merupakan kota tinggal saya ternyata ada Wisata Mangrove. Parahnya meski dekat dengan rumah, saya baru mengetahuinya baru-baru ini.
Mumpung si Naira lagi liburan sekolah sekalian saya memperkenalkan Wisata Mangrove, biar dia bisa belajar tentang alam dan nggak hanya tahu tentang mall aja
Mencari lokasinya cukup mudah, buka aja google map dengan kata kunci
“Mangrove Wonorejo Surabaya” kita akan di pandu menuju hutan wisata ini.
Akses jalannya yang dimulai dari kampus Stikom hingga menuju lokasi
wisata memang nggak sepenuhnya beraspal, jalannya agak kecil dan
melewati kampung penduduk yang sempit. Namun meski menaiki mobil yang
nggak khusus off road seperti city car cukup aman kok.
Parkiran mobilnya pun sudah cukup oke, luas dan aman dengan biaya parkir Rp 3.000,-
Parkiran mobilnya pun sudah cukup oke, luas dan aman dengan biaya parkir Rp 3.000,-
Masuk kedalam kita disambut sebuah gazebo dan para penjual pentol
sambal. Banyak yang leyeh-leyeh di gazebo tersebut sambil menikmati
pentol a.k.a bakso khas Surabaya.
Perjalanan menuju Mangrove dimulai dengan jalanan setapak yang terbuat
dari kayu yang cukup aman. Sekelilingnya merupakan rawa dan bakau.
Disisi jalan kayu ini terdapat papan informasi jenis-jenis burung dan
hewan yang hidup di Mangrove ini. Lumayanlah dari informasi ini yang
semula saya tidak tahu menjadi tahu burung-burung yang cukup unik yang
masih bisa bertahan hidup di Surabaya kota industri.
Setelah melewati jalanan kayu ini, kita akan disambut dengan sentra makanan dan minuman.
Lanjut perjalanan, saya kemudian naik kapal menuju hutan bakau yang
terdalam. Tiketnya untuk dewasa cukup bayar Rp. 25.000,-/orang dan
Anak-anak diatas 5 tahun Rp. 15.000/anak, untuk naira gratis yah karena
masih imut dibawah lima tahun.
Dibrosur wisata mangrove, saya membaca ada beberapa jenis kapal yang
bisa dinaiki yaitu kapal Jaya Samudra dengan fasilitas ada tempat tidur
dan toilet, kapal lundu yang muat untuk 60 orang. Sedangkan yang saya
naiki adalah kapal kecil yang muat untuk 35 orang.
Ini kapal pesiarnya yang ada tempat tidurnya pula
kapal yang saya naiki
Layaknya kapal kecil, pastilah kapalnya goyang kekiri dan kekanan. Nah,
siNaira sangat ketakutan banget, sampe nangis. Ceritanya ini bukan
nyenengin anak malah jadi nyenengin emaknya hehehe…
Selfie dulu di kapal
Kapal akan menyusuri sungai di hutan bakau sepanjang 5 km dengan
kedalaman air sekitar 5 meter. Sepanjang kiri dan kanan adalah
pohon-pohon bakau. Jika kita beruntung maka akan menemukan jenis-jenis
burung yang jarang kita jumpai. Sewaktu saya naik kapal ini, saya hanya
menemukan burung putih dengan paruh panjangnya.
Kapal akan berputar balik ketika sudah terlihat lautan lepas. Kemudian
kapal akan berhenti di hutan bakau yang terdalam. Disini kita bisa
melihat lebih banyak burung dan monyet. Jika tadi kita melewati jalan
kayu, disini kita akan melewati hutan bakau yang rimbun dengan jalan
yang terbuat dari besek. Jalanan ini akan menuju gazebo dan pos pantau,
untuk melihat ke laut.
Kapalnya berhenti disini menuju hutan bakau
Sayang naira malah nangis histeris ketika dia mau turun kapal, saya
melewatkan eksplorasi kawasan ini. Ya, udah nunggu di gede umur lima
tahun dulu kayaknya biar berani turun kapal ke hutan bakau.
Jujur, saya suka sekali masih ada sesuatu yang berbau alam di Surabaya
ini. Fasilitasnya sudah cukup baik seperti tersedianya, musholla,
toilet, dan tempat sampah yang cukup banyak. Jalan setapak kayu juga
terawat jadi aman untuk berjalan. Di hutan bakau ada pula pos-pos
keamanan untuk memantau para wisatawan.
Dulu kawasan ini dibuka setiap hari, namun banyaknya abg yang pacaran jadi tempat ini hanya dibuka pada weekeend dan hari libur. Jadi kalau mau berwisata ke Mangrove Wonorejo jangan sampai salah hari yah!!
Zarja Kij
Lorem ipsum dolor sit amet, cotur acing elit. Ut euis eget dolor sit amet congue. Ut vira codo matis. Sed lacia luctus magna ut sodales lorem.
yes, mangrove emang kece kak meskipun panas...
BalasHapustapi terbayar sudah ketika udah disana,,,
Hmmm kalau mendengar kata mangrove itu keinget sama pesepak bola idola saya C RONALDO karena dia saya jadi tahu mangrove yang tadinya gak tahu jadi tahu, ahi hi hi.
BalasHapusbagus banget tempatnya min, cocok buat pemotretan ya
BalasHapus